Foto KH Hasyim Asy'ari Wajib Dipasang
Rais
Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah
Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya mewajibkan warga
Nahdliyyin, khususnya para pengurus NU untuk memasang foto tokoh pendiri
NU dan pahlawan nasional, Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari, di rumah
masing-masing. Pasalnya, pemimpin tertinggi organisaasi tarekat-tarekat
NU itu khawatir, saat ini para generasi muda NU banyak tidak tahu wajah
tokoh penting di balik kebesaran Nahdlatul Ulama.
Habib
luthfi perihatin akan nasib NU ke depan. Tokoh NU Kota Pekalongan yang
juga Ketua Umum MUI Jawa Tengah itu beberapa waktu lalu meminta para
Pengurus NU Kota Pekalongan agar di masing-masing rumah warga Nahdliyyin
terpasang foto Hadratus Syech KH Hasyim Asy'ari tokoh pendiri Nahdlatul
Ulama dan pahlawan nasional.
Bak gayung
bersambut, gagasan Habib Luthfi disambut PCNU dengan pencanangan gerakan
pemasangan foto KH Hasyim Asy'ari bersamaan dengan acara istighotsah
kubro yang berlangsung Jum'at (1/2) malam ditandai dengan penyerahan
foto KH Hasyim Asya'ri berukuran 40 x 50 cm dalam bingkai kaca kepada
perwakilan MWC NU, Lembaga NU, Badan Otonm NU dan Ranting NU.
Diharapkan
seluruh rumah pengurus NU di semua tingkatan dalam bulan Pebruari ini
sudah dipasangi foto KH Hasyim Asya'ri yang difasilitasi PCNU Kota
Pekalongan dengan mencetak foto dalam bentuk poster.
Wakil
ketua PCNU Kota Pekalongan Abdul Basyir mengatakan, secara bertahap
PCNU akan menerbitkan buku sejarah sepak terjang tokoh-tokoh NU
khususnya yang ada di Kota Pekalongan dengan harapan agar generasi
penurus yang tergabung dalam wadah IPNU dan IPPNU tidak kehilangan
panutan dan jejak yang amat penting bagi perkembangan NU di Kota
Pekalongan.
Sementara itu tidak kurang dari
sepuluh ribu warga NU Pekalongan dan sekitarnya Jum'at (1/2) malam lalu
menghadiri acara istighotsah kubro yang digelar PCNU Kota Pekalongan
dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-82 Nahdlatul Ulama.
Acara
yang digelar di Masjid Agung Al Jami' Kota Pekalongan mendapat
perhatian penuh dari warga masyarakat. Pasalnya dalam acara itu dua
tokoh ulama besar yakni Habib Luthfi dan Habib Abdullah Baqir bin
Abdullah Alatas ikut hadir dan larut dalam gema istighotsah, sehingga
jama'ah yang dengan hadir dengan busana putih putih tampak larut dalam
do'a agar bangsa Indonesia lepas dari berbagai musibah.
Bahkan
untuk memudahkan jama'ah dapat melihat susana depan panggung, pihak
panitia harus menyediakan monitor besar, sehingga jama'ah tidak perlu
lagi berdesakan untuk menempati ruangan utama masjid Agung Al Jami'.
Meski
demikian, serambi dan halaman masjid yang cukup luas itu akhirnya tak
mampu juga menampung ribuan jama'ah yang terus berdatangan hingga acara
berlangsung hampir separohnya.
Humas Panitia
Zainal Muhibbin SPd kepada NU Online mengatakan, istighotsah kubro ini
merupakan puncak acara harlah yang di gelar PCNU Kota Pekalongan sejak
tanggal 10 Januari 2008 yang lalu.
Beberapa
kegiatan ujar Muhibbin telah dilakukan dan mendapat sambutan masyarakat
yang cukup meriah, antara lain bersih-bersih masjid dan musholla NU,
pengobatan gratis massal, donor darah, malam tasyakuran, ziarah makam
ulama pejuang NU dan puncaknya digelar istighotsah ini.
"Saya
tidak menduga kalau acara yang digelar NU mendapat sambutan yang luar
biasa. Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat di setiap acara yang
digelar untuk memperingati Harlah NU," katanya.
"Tentu
ini menjadi garapan NU ke depan bagaimana antusias masyarakat ini
sebagai bukti bahwa mereka masih sangat mencintai NU," ujar Muhibbin
lagi.
"Meski disadari bahwa kegiatan kolosal
seperti pengobatan gratis, donor darah dan istighotsah kubro ini
memerlukan biaya yang tidak sedikit, akan tetapi kalau hal ini untuk
masa depan dan kebesaran Nahdlatul Ulama, berapapun biaya yang harus
dikeluarkan itu bukan masalah," tandasnya.
Walhasil,
acara peringatan harlah menandai kegiatan awal pengurus NU periode
2007-2012 telah mendapat respon masyarakat dengan baik, tinggal ke depan
bagaimana pengurus baru dapat merealisasikan program-programnya yang
dapat menyentuh kebutuhan warga nahdliyyin khususnya dalam penanganan
pendidikan, ekonomi dan kesehatan yang saat ini masih menjadi kebutuhan
prioritas warga NU di Kota Pekalongan.
(NU Online, Abdul Muiz)
Leave a Comment