Filsafat dari Ilmu (4)
Bagi para
penuntut ilmu, hal mendasar yang patut untuk diuji adalah niatnya. Tanpa adanya
niat yang benar, bagaikan makan-makanan lezat tak bernutrisi dan masuk ke dalam tubuh untuk dicerna.
Semakin mantap niat yang kita panjatkan, maka hasilnya pun tak akan menjadi
setengah-setengah. Begitupula sebaliknya, apabila niat saja sudah tidak benar,
misalkan mencari ilmu hanya untuk kebahagiaan dunia semata, bahkan hanya untuk
mencari pundi-pundi rupiah, yakinlah, ilmu yang dicarinya itu akan terasa
seperti gurun pasir. Luas ilmunya, namun gersang akan manfaat dan barokah.
Begitulah gambaran masalah niat dalam mencari ilmu. Harus dan wajib memperbaiki
niat dalam mencari ilmu dengan tujuan mencari ridho Allah. Sejatinya, hidup di
dunia dan apapun yang dilakukan hanyalah untuk mencari ridho Allah.
Ada sebuah
kisah yang sangat menyentuh ke dalam hati mengenai pentingnya niat bagi pencari
ilmu. Kisah ini datangnya dari al-alim al-allamah pendiri Ormas NU, yaitu
Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari. Dimulainya sebuah kisah sesaat beliau menuntut
ilmu kepada Syaikhona Kholil Bangkalan, sang maha gurunya para kiai yang ada di
tanah Madura dan Jawa.
Pada suatu
saat, Syaikh Kholil sedang bingung memikirkan sesuatu. Keadaan seperti ini membuat
Syaikh Kholil tidak semangat dalam mengajar para santrinya. Kyai Hasyim pun
yang sangat peka terhadap suatu keadaan, tahu dan faham apa yang diinginkan
gurunya tersebut. Tak banyak fikir panjang, beliau langsung mencari jawaban
masalah tersebut. Setelah dicarinya, ternyata masalah tersebut disebabkan
cincin Bu Nyai hilang di dalam jumbleng (tempat pembuangan kotoran/ WC).
Kejadian pada waktu itu yang sangat menggetarkan jiwa yaitu saat Kyai Hasyim
masuk ke dalam jumbleng demi mendapatkan sebuah cincin.
Begitu
takdhimnya Kyai Hasyim terhadap gurunya, sehingga beliau rela melakukan
tindakan itu. Tanpa adanya niat yang mendalam dari pencari ilmu, rasa takdhim,
kepedulian terhadap ilmu dan keseriusan dalam belajar tidak dapat berhasil
secara maksimal. Ketika niat ditempatkan pada prioritas utama, kendala apapun
yang dapat menghalangi bagi pencari ilmu tidak akan terasa. Berdasarkan cerita
di atas, begitu kuatnya niat Kyai Hasyim untuk mencari ilmu dari Syaikh Kholil.
Buah dari adanya perjuangan mencari ilmu itu yang menjadikan Kyai Hasyim
sebagai kyai yang sangat disegani karena ilmu dan ketakdhimannya hingga saat
ini.
Leave a Comment