Mengubah Pandangan Negatif dengan Matematika


Matematika sulit mudah?????????
Tidak ada yang sulit di dunia ini jika kita berusaha (begitulah pepatah lama katanya). Kalau di tinjau dari perspektif ilmu eksak, matematika itu merupakan ilmu dasar yang harus di pelajari bagi para pelajar yang ingin menguasai pelajaran eksak seperti fisika, kimia, ilmu faro’id (ilmu waris), bahkan sampai ilmu astronomi. Dalam kajian ilmu-ilmu itu tidak ada yang mempelajari secara khusus. Buktinya, dalam ilmu fisika ada pelajaran vektor yang isinya tentang materi intergal. Pertanyaannya, apakah di fisika dibahas secara khusus tentang langkah-langkah penyelesaian intergal?
Satu lagi contoh, biar mantap!!! Pada pelajaran kimia , kita mengenal dengan materi asam-basa. Salah satu rumus yang digunakan dalam menyelesaikan soal asam-basa adalah menggunakan logaritma. Dan logaritma itu dipelajari secara khusus dan mendasar di pelajaran matematika.
Itulah, betapa dasarnya, betapa mudahnya, betapa asyiknya, dan betapa-betapa yang lainnya.   Jadi, kalau ada orang yang mengatakan matematika itu sulit lah, membingungkan lah, opini itu sangat salah bagi orang  yang masih memiliki otak (keras). Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang bodoh. Tuhan itu menciptakan makhluk-makhluknya dengan adil. Semua diberi kapasitas otak yang sama, tergantung bagaimana orang itu memanfaatkannya.
Beberapa faktor yang membuat kepercayaan bahwa matematika itu suulit
1.     Sugesti
Adanya kabar yang mengatakan bahwa matematika itu sulit! Kabar itu abaikan saja. Fikirkan bahwa matematika itu menyenangka, menarik, dan asyik. Kalau pandangan kita mengatakan bahwa matematika itu sulit, otak kita sangat menolak jika kalian mempelajari matematika. Jadi sugesti itu sangat penting dalam proses belajar.
2.    Mental
Pengalaman saya pada waktu kelas 2 SMP, guru saya pernah memberlakukan saya (bukan saya sendiri sih, tapi sekelas) yang sangat keras sekali, yaitu di jemur diterik sinar matahari.  Mulanya saya tidak paham dengan perlakuan itu. Namun setelah kajadian itu aku sadar bahwa latihan fisik untuk membangun mental itu penting. Lari maratonpun aku juga pernah melakukannya. Semua itu perlu untuk melatih mental kita.
3.    Latihan
Matematika itu tidak hanya menghafalkan rumus, latihan soal itu harus. Latihan soal melatih pemahaman kita. Percuma lho kalau sudah hafal rumus beribu-ribu. Tapi kita gag faham apa maksud rumus tersebut.
4.    Guru
Guru yang killer, galak, ganas, buas, dan sejenisnya dapat membuat seorang murid itu bisa males, bosen, galau dengan matematika. Bagaimana bisa tidak terjadi, melihat wajah gurunya aja sudah males kog. Ech, jangankan melihat wajahnya, denger suaranya aja dah muak.
          Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Semoga dapat bermanfaat. Ayo kita bersama-sama menuntaskan kebodohan di muka bumi ini. Sebarkan setetes ilmu ini. Kebodohan kog dipelihara, “apa kata syaikh google?”.

No comments

Powered by Blogger.