Apa Arti Sebuah Kebanggaan (Teks Drama)
Memang masa-masa SMP
itu sangatlah mengesankan, mulai dari pergaulan, persahabatan sampai pacaranpun
terjadi di masa itu. Dan cerita ini aku mulai di sekolah tercintaku, yaitu SMPN
01 Sidorejo. Sekolah yang sangat terkenal akan prestasinya, namun sistem yang
kurang tepat diterapkan di sekolah itu adalah
adanya geng yang sangat merajalela. Cerita ini dimulai dari gerbang
depan sekolah.
Steven : Pagi mas bro...Tumben nie datang
pagi, biyasanya aja terlambat terus.(sambil turun dan
menuntun sepedahnya)
Geri : Kamu ini, aku berangkat pagi ngomel,
berangkat siang ngomel juga, jadi serba salah.
Steven : ha..ha..ha..ha.. Gitu aja kog marah sih.
Geri : Siapa yang marah????
Steven : Lha barusan????
(Terdengar dari kejauhan terdengar suara yang tidak asing
buat mereka berdua)
Andika : Heeeeeey...... Tunggu aku. (Menuntun sepeda sambil
lari)
Geri : Hey... tumben pakai sepeda, kok gag di antar?
Andika : Cari suasana beda aja. Tapi sekali naik
sepeda langsung datang paling akhir. Apes..apes..
Steven : Sabar-sabar. Emang kamu ini gag cocok pakai sepeda.
(Dengan nada mengejek)
Andika : Kamu ini nggak menghibur kok malah ngejek. (Sambil
menatap Steven)
Sebelum mereka
melanjutkan dialog, mereka memarkirkan sepedanya dalam satu tempat khusus.
Bahkan tempat parkir di sekolah itu sangatlah kelihatan diskriminasinya.Jadi,
tidak semua siswa bisa memarkirkan sepedanya di sembarang tempat.
Geri : Sudah-sudah, pagi-pagi kok pada
bertengkar. Seharusnya kita itu berfikir bagaimana kita bisa mengalahkan
pertandingan dengan kelompok tetangga. Apa kalian sudah belajar untuk
presentasi nanti?
Steven dan Andika: Belum!!!
Geri : Makanya kita harus menyusun strategi untuk menghadapi
mereka.
Andika : Oke.
Steven : Bagaimana strategi kita nanti?
Geri : Ya strategi apa lagi kalau tidak
kekompakan. Namanya aja presentasi. Kalau kita tidak menjaga kekompakan dalam
berfikir dan menjawab pertanyaan dari kelompok lawan, pasti kita tidak bisa mendapat
nilai yang sempurna. Ok?
Andika : Baiklah, ayo kita belajar.
Mereka bertiga belajar
dengan serius materi yang akan dipresentasikan nanti. Meskipun waktu kurang
beberapa jam saja, mereka tetap PD. Lewatlah di depan mereka geng yang disebut
oleh anak-anak dengan nama Geng Trililu.
Aldo (salah satu personil dari geng
tersebut): Apa kalian kira, belajarmu itu bisa membantu kalian bisa mengalahkan
kami dalam presentasi nanti?
Andika : Apa yang tidak mungkin di duniai kami ini? Kalau kami
mau, pasti kami bisa.
Aldo : Hey... PD banget sih loe? Apa kalian
tidak melihat hasil presentasi di semester lalu yang terbaik di kelas?
Andika : Yang lalu biarlah berlalu, kita ini calon generasi
bangsa. Kalau ingin berkembang, pikiran kita harus ke depan.
Aldo : maksudnya kedepan kegagalan?
Steven : Sudah-sudah, yang merasa punya otak ngalah saja.
Geri : Bener itu. Kita lihat saja bagaimana hasilnya
Aldo : Baiklah.
Bel masukpun berbunyi.
Pertanda jam pertama akan dimulai.
Pak Guru: Assalamu’alaikum anak-anak?
Bagaimana, sudah siapkah presentasinya? (sambil menyiapkan LCDnya)
Seluruh murid : Wa’alaikumsalam wa rohmatullahi wa barokatuh. Siap
pak... (seluruh siswa serempak menjawab).
Pak Guru : Sekarang dimulai dari kelompoknya Aldo!
Penampilan pertama
membuat gengnya Aldo agak sedikit kurang PD. Dengan keringat dingin mereka
menjelaskan presentasinya.
Geng Trililu : As..sala..mu’a..laikum...(dengan suara terbata-bata)
Seluruh siswa : Huuuuuuuu....
Menambah kegugupan
mereka. Seluruh presentasinya gagal total hanya gara-gara mereka terlalu
meremehkan kemampuan orang lain.
Geng Trililu : (Di akhir presentasinya) Wassalamu’alaikum...
Pak Guru : Terima kasih atas presentasinya.
Kelompok selanjutnya yaitu kelompoknya Steven.
Mereka bertiga maju
kedepan dengan rasa PD, karena persiapan yang mereka siapkan sudah matang.
Presentasi yang mereka sampaikan sangat lancar, jelas, dan anak-anak suka
memperhatikan mereka. Dan di akhir presentasinya mereka disambut meriah oleh
pak guru dan anak-anak.
Andika : Syukurlah kita bisa berpresentasi dengan lancar.
Geri : Iya ya, nggag ngira saya bisa tampil seperti tadi.
Steven : Itulah arti dari kekompakan, kerja
keras, dan yang paling penting kita tidak meremehkan orang lain. Meskipun orang
itu lebih lemah dari kita.
Sampai semua murid
menampilkan presentasinya, waktu yang di tunggu-tunggu oleh mereka adalah
pengumuman hasil presentasi mereka.
Pak Guru : Berdasarkan hasil penampilan kalian,
bapak bisa menilai bahwa kelompok terbaik kali ini adalah geng jingkrak...
Geng Jingkrak (Steven, Geri, Andika): Horeee.....
Pak Guru : Selamat ya...
Aldo : Mungkin ini kecerobohan dari kami.
Lain waktu pasti kami yang akan memenangkannya.
Andika : Coba aja... (mereka bertiga sambil
tertawa)
Inilah suatu bukti
bahwa belum tentu orang yang lebih lemah dari kita akan selama-lamanya hidup
dalam penindasan. Janganlah suka menganggap enteng lawan itu. Karena takut dan
berharap itu bagaikan dua sayap burung. Tidak akan sempurna tanpa keduanya.
Nama : Faiz Ainur Razi
No : 12
Kelas : XI IPA 1
Email : faiezanakzstsetya@yahoo.co.id
Leave a Comment