Apa Arti Sebuah Kebanggaan (Teks Drama)

http://faizainurrazi.blogspot.com
Memang masa-masa SMP itu sangatlah mengesankan, mulai dari pergaulan, persahabatan sampai pacaranpun terjadi di masa itu. Dan cerita ini aku mulai di sekolah tercintaku, yaitu SMPN 01 Sidorejo. Sekolah yang sangat terkenal akan prestasinya, namun sistem yang kurang tepat diterapkan di sekolah itu adalah  adanya geng yang sangat merajalela. Cerita ini dimulai dari gerbang depan sekolah.
Steven            : Pagi mas bro...Tumben nie datang pagi, biyasanya aja terlambat terus.(sambil turun                                                   dan menuntun sepedahnya)
Geri     : Kamu ini, aku berangkat pagi ngomel, berangkat siang ngomel juga, jadi serba salah.
Steven            : ha..ha..ha..ha.. Gitu aja kog marah sih.
Geri     : Siapa yang marah????
Steven            : Lha barusan????
(Terdengar dari kejauhan terdengar suara yang tidak asing buat mereka berdua)
Andika            : Heeeeeey...... Tunggu aku. (Menuntun sepeda sambil lari)
Geri     : Hey... tumben pakai sepeda, kok gag di antar?
Andika            : Cari suasana beda aja. Tapi sekali naik sepeda langsung datang paling akhir. Apes..apes..
Steven            : Sabar-sabar. Emang kamu ini gag cocok pakai sepeda. (Dengan nada mengejek)
Andika            : Kamu ini nggak menghibur kok malah ngejek. (Sambil menatap Steven)

Sebelum mereka melanjutkan dialog, mereka memarkirkan sepedanya dalam satu tempat khusus. Bahkan tempat parkir di sekolah itu sangatlah kelihatan diskriminasinya.Jadi, tidak semua siswa bisa memarkirkan sepedanya di sembarang tempat.

Geri          : Sudah-sudah, pagi-pagi kok pada bertengkar. Seharusnya kita itu berfikir bagaimana kita bisa mengalahkan pertandingan dengan kelompok tetangga. Apa kalian sudah belajar untuk presentasi nanti?
Steven dan Andika: Belum!!!
Geri     : Makanya kita harus menyusun strategi untuk menghadapi mereka.
Andika            : Oke.
Steven            : Bagaimana strategi kita nanti?
Geri       : Ya strategi apa lagi kalau tidak kekompakan. Namanya aja presentasi. Kalau kita tidak menjaga kekompakan dalam berfikir dan menjawab pertanyaan dari kelompok lawan, pasti kita tidak bisa mendapat nilai yang sempurna. Ok?
Andika            : Baiklah, ayo kita belajar.

Mereka bertiga belajar dengan serius materi yang akan dipresentasikan nanti. Meskipun waktu kurang beberapa jam saja, mereka tetap PD. Lewatlah di depan mereka geng yang disebut oleh anak-anak dengan nama Geng Trililu.

Aldo (salah satu personil dari geng tersebut): Apa kalian kira, belajarmu itu bisa membantu kalian bisa mengalahkan kami dalam presentasi nanti?
Andika            : Apa yang tidak mungkin di duniai kami ini? Kalau kami mau, pasti kami bisa.
Aldo      : Hey... PD banget sih loe? Apa kalian tidak melihat hasil presentasi di semester lalu yang terbaik di kelas?
Andika            : Yang lalu biarlah berlalu, kita ini calon generasi bangsa. Kalau ingin berkembang, pikiran kita harus ke depan.
Aldo    : maksudnya kedepan kegagalan?
Steven            : Sudah-sudah, yang merasa punya otak ngalah saja.
Geri     : Bener itu. Kita lihat saja bagaimana hasilnya
Aldo    : Baiklah.

Bel masukpun berbunyi. Pertanda jam pertama akan dimulai.

Pak Guru: Assalamu’alaikum anak-anak? Bagaimana, sudah siapkah presentasinya? (sambil menyiapkan LCDnya)
Seluruh murid            : Wa’alaikumsalam wa rohmatullahi wa barokatuh. Siap pak... (seluruh siswa serempak menjawab).
Pak Guru        : Sekarang dimulai dari kelompoknya Aldo!

Penampilan pertama membuat gengnya Aldo agak sedikit kurang PD. Dengan keringat dingin mereka menjelaskan presentasinya.

Geng Trililu     : As..sala..mu’a..laikum...(dengan suara terbata-bata)
Seluruh siswa : Huuuuuuuu....

Menambah kegugupan mereka. Seluruh presentasinya gagal total hanya gara-gara mereka terlalu meremehkan kemampuan orang lain.

Geng Trililu     : (Di akhir presentasinya) Wassalamu’alaikum...
Pak Guru          : Terima kasih atas presentasinya. Kelompok selanjutnya yaitu kelompoknya Steven.

Mereka bertiga maju kedepan dengan rasa PD, karena persiapan yang mereka siapkan sudah matang. Presentasi yang mereka sampaikan sangat lancar, jelas, dan anak-anak suka memperhatikan mereka. Dan di akhir presentasinya mereka disambut meriah oleh pak guru dan anak-anak.

Andika            : Syukurlah kita bisa berpresentasi dengan lancar.
Geri     : Iya ya, nggag ngira saya bisa tampil seperti tadi.
Steven   : Itulah arti dari kekompakan, kerja keras, dan yang paling penting kita tidak meremehkan orang lain. Meskipun orang itu lebih lemah dari kita.

Sampai semua murid menampilkan presentasinya, waktu yang di tunggu-tunggu oleh mereka adalah pengumuman hasil presentasi mereka.

Pak Guru          : Berdasarkan hasil penampilan kalian, bapak bisa menilai bahwa kelompok terbaik kali ini adalah geng jingkrak...
Geng Jingkrak (Steven, Geri, Andika): Horeee.....
Pak Guru        : Selamat ya...
Aldo                            : Mungkin ini kecerobohan dari kami. Lain waktu pasti kami yang akan memenangkannya.
Andika                        : Coba aja... (mereka bertiga sambil tertawa)

Inilah suatu bukti bahwa belum tentu orang yang lebih lemah dari kita akan selama-lamanya hidup dalam penindasan. Janganlah suka menganggap enteng lawan itu. Karena takut dan berharap itu bagaikan dua sayap burung. Tidak akan sempurna tanpa keduanya.

Nama             : Faiz Ainur Razi
No                  : 12
Kelas              : XI IPA 1
Email             : faiezanakzstsetya@yahoo.co.id

No comments

Powered by Blogger.