Filsafat dari Ilmu (2)

Pembahasan mengenai ilmu memang tak akan ada habis-habisnya. Begitu luasnya tuhan menciptakan ilmu sebagai lentera bagi manusia di alam seamesta ini. Diskripsi atau gambaran tentang ilmu, ilmu yang dimiliki manusia laksana jarum yang dicelupkan pada lautan luas. Begitu luasnya ilmu yang harus di pelajari manusia, dan pastilah manusia itu tak akan mampu mempelajari seluruh ilmu pengetahuan itu.
Tidaklah sia-sia tuhan menciptakan ilmu bagi manusia. Ilmu itu bagaikan cahaya yang selalu menerangi pamilik ilmu tersebut. Banyak sekali manfaat dari cahaya ilmu itu bagi manusia. Seandainya cahaya itu tak pernah menghampiri manusia, manusia akan tersesat dan tak tahu mana jalan yang akan dituju. Kerena ilmu itu cahaya yang berfungsi dalam situasi dan kondisi apapun meski sang pemilik ilmu itu tidak memasang ilmunya (ibaratnya).
Seperti yang dijelaskan oleh Sayyidina Ali ra., ilmu tidak akan habis meskipun digunakan sebanyak-banyaknya. Karena ilmu yang senantiasa diamalkan sejatinya akan selalu bertambah dan tidak akan berkurang. Lain halnya dengan orang memiliki harta dan dipergunakan terus menerus, harta tersebut akan terkikis habis. Namun ada perkecualian mengenai harta yang dipergunakan tersebut, yaitu harta yang dipergunakan untuk bersedekah. Tidak akan miskin atau bangkrut apabila suatu harta disedekahkan.
Berkurangnya ilmu atau musnahnya ilmu di muka bumi ini tidak lantas ilmu itu hilang dengan sendirinya. Namun, tuhan yang maha memiliki memusnahkan ilmu dengan cara mengambil orang yang ahli ilmu seperti para ilmuwan. Hal yang sedemikian itu akan menjadikan bumi ini gelap gulita karena tidak adanya lagi lentera yang menerangi bumi ini. beda halnya dengan orang yang tak memiliki ilmu, itu pertanda bahwa hilangnya unsur kegelapan.

No comments

Powered by Blogger.