Lahir untuk Diharapkan
Suatu
dimensi dengan nuansa gelap, sepi, sunyi
tanpa temanpun si dia merasa nyaman dengan keadaan itu. Selama kurang lebih Sembilan bulan dia
tetap bertahan sampai waktu yang telah ditentukan oleh Yang Maha Berkehendak .
berbagai pihak memiliki harapan atas kelahiran ini. Si kecil menangis
sekeras-kerasnya seakan-akan dia tak mau tinggal di dunia yang penuh dengan
masalah ini. Dia lebih suka tinggal di dalam rahim sang ibu. Karena kehangatan
kasih sayang bagai masalah-masalah hidup tak pernah dialaminya. Namun disisi
lain banyak orang disekelilingnya malah tertawa, bahagia akan kelahirannya.
Itu
hanya sepenggal gambaran munculnya kita di dunia ini. Semua orang tidak ingin
berlarut-larut dalam masalah yang selalu
menghantui disetiap sudut kehidupan. Masalah itu selalu ada. Bukankah masalah
yang dihadapi manusia itu hal wajar? Memang aneh jika manusia itu tidak pernah
memilki masalah. Seandainya ada orang yang tidak memiliki masalah, mungkin dia
itu seorang robot. Hidupnya selalu stagnan dan statis. Betapa membosankannya
dunia ini jika hidup selalu monoton. Serasa tidak ada sensasi dan kehidupan
dalam menjalani kehidupan yang ada.
Tidak
pernah ada orang di dunia ini yang tidak pernah memiliki masalah dalam dirinya.
Kita harus selektif juga terhadap masalah itu. Munculnya masalah harus kita
jeli dalam menganalisis. Apakah masalah itu merupakan cobaan ataukah maslah itu
datang karena perilaku dosa kita. Semisalkan semua itu adalah cobaan, maka
jangan bersedih. Jalani aja apa yang ada. Tidak mungkin juga kan kita
menghindar. Arungi saja luasnya samudra kehidupan ini sesuai arah angin yang
bertiup. Jangan pernah menentang arah angin atau malah kita nanti akan
terpental jika melawannya. Dengan arah angin itu, manfaatkanlah ia agar menjadi
sesuatu berharga jual tinggi. Namun jika sebaliknya, masalah itu timbul karena
banyaknya dosa kita. Segeralah taubat, perbanyak minta ampun pada-Nya. Yakinlah
permintaan doa kita untuk mengampuni dosa-dosa diterima. Terkadang kita itu
lupa dengan sifat pemaaf-Nya. Janganlah mengkerdilkan tuhan untuk mengatasi
berbagai masalah. Percaya saja jika doa kita mampu mengatasai masalah yang kita
hadapi.
Pada
hakekatnya masalah ataupun cobaan itu merupakan rasa kasih sayangnya Allah SWT.
kepada para hambanya. Kelihatannya pernyataan itu saling bernegasi. Namun tida
jika kita jeli memaknai segala sesuatu dalam diri kita. Seperti halnya besi tua
yang tidak memiliki manfaat apapun bagi orang yang memilikinya. Tetapi besi tua
itu jika dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, dicetak, kemudian
dipukul-pukul hingga sesuai apa yang diinginkan, maka besi tua tadi akan
menjadi pedang dengan nilai jual tinggi. Seperti itu juga masalah kehidupan
kita. Tuhan memperlakukan kita dengan menurunkan cobaan itu karena Dia berharap
kita menjadi sesuatu yang berkualitas tinggi. Jika kita mampu melewati semua
rintangan itu dengan penuh kesabaran, derajat mulia siap menghiasi pada diri
kita. Hidupnya kita ini untuk menjadi khalifah atau pengganti Allah SWT . di
dunia dan diharapkan mampu menjadi makhluk yang bermanfaat bagi kelangsungan
hidup.
Leave a Comment