Bersyukurlah, Dunia Akan Kau Genggam


http://faizainurrazi.blogspot.com/
Allah sudah menjamin bumi dan seisinya hanya untuk manusia, tetapi manusianya sendiri ragu akan kenikmatan yang telah dijamin
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini diciptakan hanya untuk manusia sedangkan yang lainnya hanyalah menumpang pada manusia. Misalkan saja hewan dan tumbuhan. Hidupnya dua makhluk tersebut tidak lain juga untuk manusia. Kelihatannya tumbuhan dapat mencukupi kebutuhan hewan dan juga manusia. Tetapi setelah diperinci lagi, seperti jika ada suatu tumbuhan kemudian dimakan oleh hewan, akhir-akhirnya juga akan kembali pada kepentingan manusia. Semua ini membuktikan seluruh isi dunia hanya untuk kepentingan hidup manusia.
Dapat kita lihat pada surat Al-Baqarah ayat 29. Semuanya telah jelas bahwa terciptanya bumi dan seisinya ini membuktikan rasa sayang Allah kepada manusia. Apa yang diminta oleh manusia, Dia selalu memberikan. Namun kita terkadang lupa akan nikmat pemberian yang sangat istimewa itu. Allah sudah menjamin bumi dan seisinya hanya untuk manusia, tetapi manusianya sendiri ragu akan kenikmatan yang telah dijamin bahkan ada juga rasa bingung atas apa yang Allah berikan pada manusia. Misalkan saja telah ditetapkan rizki seseorang sekian, tetapi seseorang tersebut justru bingung bagaimana mencari rizki sekian itu. Ini jelas suatu tindakan yang salah besar. Rizki itu suatu takaran yang telah ditentukan oleh Yang Maha Kaya. Janganlah bingung bagaimana mendapatkannya. Pasti mendapat jika sudah menjadi jatahnya.
Besar kecilnya rizki merupakan ketentuan pasti dari Allah untuk mendukung kelangsungan hidup di dunia. Perlu dipertegas, rizki itu tidak hanya berupa financial saja. Segala sesuatu yang menjadikan kita merasa nyaman, tenang dan dapat mencukupi kebutuhan hidup itu juga dapat dimaknai sebagai rizki. Contoh remeh namun menyimpan filosofi yang mendalam salah satunya adalah rasa kantuk (sleepy). Coba kita bayangkan seandainya orang sedang berkendara motor tiba-tiba tertidur tanpa merasakan kantuk. Pasti akan menyusahkan diri kita sendiri bahkan orang lain. Rizki yang terasa sedikit itupun kita melalaikannya, apalagi  rizki yang melimpah. Perlu diperingat lagi, semakin banyak kita bersyukur semakin banyak pula nikmat yang diberikan. Sebaliknya jika kita ingkar terhadap nikmat pemberian itu, siksa Allah sangatlah pedih.
Hal yang dapat digaris bawahi dalam kajian ini adalah sikap syukur atas segala bentuk nikmat yang Allah berikan kepada kita. Tanpa adanya syukur, nikmat banyakpun tidak akan terasa apalagi nikmat di bawahnya. Orang tidak bersyukur akan terus menambah, menambah, dan terus menambah hasrat untuk mendapatkan nikmat yang lebih besar lagi. Karena dalam diri orang tersebut tidak pernah merasakan dan menikmati nikmatnya pemberian. Maka sia-sialah jaminan nikmat yang telah diberikan tersebut. Hanya orang bersyukurlah , dia mampu mengoptimalkan segala bentuk nikmat. Nikmat kecilpun akan terasa nikmat besar.
Dapat dipetik dari mutiara kata Ibn Al-Qoyyim,” Syukur adalah hati yang tetap cinta pada sang pemberi nikmat., anggota tubuh yang selalu menaatinya dan gerakan lidah yang selalu berdzikir dan menyanjungnya.” Jangan pernah merasa bahwa nikmat pemberian Allah itu sedikit. Jika kita beramsusi atau berfikiran nikmat itu kecil, Dia pun akan merasa tersakiti atas perilaku kita atau dalam kata lain jangan pernah mengecewakan Allah atas apa yang telah diberikan-Nya. Hanya rasa syukurlah, hidup kita di dunia ini akan terasa terpenuhi dan terlayani. Semoga kita digolongkan dalam golongan orang-orang yang bersyukur.

No comments

Powered by Blogger.