Peradaban Pesantren Membangun Karakter Bangsa

http://faizainurrazi.blogspot.com/
Ditengah mulai merosotnya nilai-nilai budaya timur yang telah lama diterapkan di Indonesia, pendidikan sebagai sarana pembentukan karakter pada saat ini memang sangat diperlukan. Karakter dalam membentuk moral tidak hanya memerlukan waktu sekian tahun saja, namun perlu waktu bertahun-tahun untuk menumbuhkan rasa pemantapan karakter moral yang diinginkan. Seperti pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan program pendidikan karakter. Perlu kita kritisi mengenai program tersebut, apakah pendidikan karakter hanya dilaksanakan di bangku sekolah saja atau program ini berlaku bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pembahasan pertama, jika pendidikan karakter itu hanya dilaksanakan di bangku sekolah saja, tentu pendidikan tersebut paling lama ditempuh oleh anak bangsa Indonesia maksimal 12 tahun jika pendidikan di mulai semenjak SD hingga SMA. Setelah itu apakah pendidikan karakter itu selesai sampai itu saja. Perlu lebih diperdetail lagi, penerapan pendidikan di sekolah lebih rawan akan “ingin mencari nilai” bukan terpacu untuk memperoleh ilmu secara mendalam. Seandainya memang benar ada praktik mencari nilai saja, maka program pengembangan karakter bangsa telah gagal. Bukan malah menghasilkan moral berkualitas yang berprinsip pada keikhlasan namun malah menghasilkan moral berprinsip materiil. Karena pemikiran anak didik akan lebih mementingkan nilai daripada isi kandungan ilmu yang diajarkan oleh tenaga pengajar. Padahal yang diinginkan dari proses pendidikan ini adalah mampu menerapkan arti penting moralitas dalam kehidupan berbangsa dan menumbuhkan karakter luhur yang mulai luntur.
Pada pembahasan kedua, jika pendidikan karakter dilaksanakan hanya bagi civitas lembaga pendidikan, terus bagaimana dengan masyarakat luas yang tidak mengenyam pendidikan seperti di pendidikan formal. Pendidikan karakter ditujukan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam memerangi rusaknya moral pada saat ini. Seharusnya pendidikan karakter jika merujuk pada tujuan diadakannya program tersebut harus menyeluruh diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya bagi masyarakat terpelajar saja. Maka daripada itu, pendidikan karakter  berlaku bagi seluruh warga Indonesia tanpa ada batas.
Diperlukan korelasi antar berbagai elemen pembentuk karakter, yaitu harus adanya persatuan antara pemerintah, tenaga pendidik, pelajar dan lingkungan. Tanpa keempat unsur, pendidikan karakter tidak akan terwujud guna mengembalikan karakter luhur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter yang paling setrategis adalah pada lembaga pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Perlu dipertegas lagi, bahwa harus adanya totalitas untuk mewujudkan impian bersama itu. Tidak hanya setengah-setengah, namun harus diterapkan secara global dan yang lebih penting lagi adalah pemberlakuan regulasi harus jelas dan tegas.
Salah satu lembaga pendidikan asli Indonesia yang selalu eksis sejak dulu hingga sekarang dalam pembentukan karakter adalah pesantren. Pesantren mampu menunjukan kegagahannya dalam mencetak generasi bangsa yang tidak hanya ahli ilmu agama saja namun juga mampu menerapkan berbagai ilmu yang telah dipelajari di dalam pesantren. Sebagai lembaga pendidikan tertua, pesantren tetap konsisten untuk selalu menghasilkan alumni berkualitas sesuai zaman.

No comments

Powered by Blogger.